Bersama Unamin, Akademisi Jadi Pilar Pengembangan Papua Barat Daya

Jakarta, 12 Desember 2024 – Dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Provinsi Papua Barat Daya (PBD), peran akademisi menjadi salah satu elemen kunci yang tidak bisa diabaikan. Kepala Biro Humas dan Protokoler Universitas Muhammadiyah Sorong (Unamin), Teguh Hidayat Iskandar Alam, S.Kom., M.MT., menegaskan pentingnya kontribusi dunia akademik dalam mendukung pengembangan wilayah melalui pendekatan berbasis data, penelitian, dan inovasi.


"Peran akademisi sangat penting dalam memastikan pembangunan di Papua Barat Daya berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Akademisi memiliki kemampuan untuk menyediakan data, kajian strategis, dan solusi inovatif yang diperlukan dalam pengembangan dan pengelolaan wilayah ini," ujar Teguh.

Menurut Teguh, kerjasama antara akademisi, stakeholder, dan investor sangat krusial untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif. "Kami berharap dunia akademik dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan komunitas lokal dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang berbasis bukti dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat Papua Barat Daya," tambahnya.

Dengan data yang akurat dan studi yang komprehensif, akademisi dapat memberikan rekomendasi yang relevan untuk pengelolaan sumber daya alam, perencanaan infrastruktur, serta pemberdayaan masyarakat. Teguh juga menyoroti pentingnya melibatkan generasi muda Papua Barat Daya dalam proses pembangunan melalui pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan.

Sejalan dengan tema Investment Year 2024 Papua Barat Daya yang berlangsung di Jakarta pada 11-12 Desember 2024, dunia akademik berperan sebagai penghubung antara ide dan implementasi. Universitas Muhammadiyah Sorong, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di wilayah tersebut, telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan Papua Barat Daya melalui berbagai inisiatif, termasuk pemberian masukan strategis dan pendampingan masyarakat.

“Dengan kolaborasi yang solid, kami optimis bahwa Papua Barat Daya dapat berkembang menjadi provinsi yang maju dan sejahtera, tanpa mengabaikan kelestarian alam dan budaya lokal. Peran akademisi akan menjadi tulang punggung dari pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berbasis masyarakat,” tutup Teguh.

Melalui sinergi ini, diharapkan Papua Barat Daya dapat menarik lebih banyak investasi strategis yang membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta akan menjadi fondasi penting untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. (MFR)

Share this Post